10 khasus narkoba ter besar di dunia part 1
10 khasus narkoba ter besar di dunia part 1 – Bisnis narkoba merupakan bisnis ilegal dengan keuntungan yang berlimpah. Para bos kartel narkoba bisa menghasilkan kekayaan dengan jumlah yang fantastis.
Selama beberapa dekade terakhir, kekayaan mereka setara dengan separuh produk domestik bruto (PDB) sebuah negara.
Pablo Escobar menempati urutan puncak sebagai raja kartel narkoba legendaris dan terkaya dalam sejarah manusia dengan jumlah kekayaan mencapai US$30 miliar (Rp430,14 triliun). Ia merupakan salah satu pendiri Kartel Medellin di Kolombia bersama sejumlah bos-bos kartel lain di wilayah itu.
Pada puncak kekuasaannya, dalang kriminal Kolombia ini meraup sekitar jutaan dolar AS setiap pekan berkat melimpahnya kokain ke pasar AS yang menguntungkan. Nasib Escobar berakhir ketika dia ditembak mati dalam baku tembak untuk menangkap dirinya pada bulan Desember 1993. https://hari88.net/
Kasus Griselda Blanco
Griselda Blanco, juga dikenal sebagai “Black Widow” dan “La Madrina,” adalah seorang ratu narkoba Kolombia yang terkenal karena kekejaman dan kekuatannya dalam perdagangan kokain. Pada 1970-an dan 1980-an, dia mengendalikan perdagangan kokain antara Kolombia dan Amerika Serikat, terutama di Miami.
Blanco ditangkap pada tahun 1985 dan dihukum penjara di Amerika Serikat. Dia dikenal karena menciptakan metode penyelundupan yang inovatif dan taktik kekerasan untuk mempertahankan kekuasaannya. Kasusnya menggambarkan peran penting yang dimainkan oleh wanita dalam jaringan narkoba dan dampak kekerasan yang ditimbulkannya.
Kasus El Chapo (Joaquín Guzmán)
Joaquín “El Chapo” Guzmán adalah salah satu gembong narkoba paling terkenal di dunia. Dia adalah pemimpin kartel Sinaloa, yang bertanggung jawab atas penyelundupan narkoba dalam jumlah besar ke Amerika Serikat dan negara-negara lain. El Chapo terkenal karena melarikan diri dari penjara maksimum di Meksiko dua kali sebelum akhirnya ditangkap kembali pada tahun 2016.
Pada tahun 2019, El Chapo diadili di Amerika Serikat dan dihukum karena berbagai tuduhan, termasuk penyelundupan narkoba, pencucian uang, dan kejahatan terorganisir. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat. Kasus El Chapo menunjukkan jaringan kriminal yang luas dan kekerasan yang digunakan untuk mengendalikan perdagangan narkoba.

Operasi Kingpin (Pablo Escobar)
Pablo Escobar adalah pendiri dan pemimpin kartel Medellín di Kolombia. Pada puncak kekuasaannya pada 1980-an, Escobar mengontrol sekitar 80% perdagangan kokain dunia. Kekayaannya yang luar biasa memungkinkan dia untuk mempengaruhi politik Kolombia dan memerintah dengan kekerasan dan teror.
Escobar tewas dalam baku tembak dengan polisi Kolombia pada tahun 1993. Setelah kematiannya, kartel Medellín terpecah menjadi beberapa kelompok kecil, tetapi warisan kekerasan dan korupsi yang ditinggalkannya tetap mempengaruhi Kolombia hingga hari ini. Kasus Pablo Escobar menggambarkan dampak luar biasa yang bisa ditimbulkan oleh perdagangan narkoba terhadap suatu negara.
Operasi Caribdis (Kartel Cali)
Kartel Cali, yang dipimpin oleh Gilberto dan Miguel Rodríguez Orejuela, adalah pesaing utama kartel Medellín. Kartel ini mengontrol perdagangan kokain di Kolombia setelah runtuhnya kartel Medellín, menggunakan taktik yang lebih halus dan korupsi untuk memperluas pengaruh mereka.
Operasi Caribdis pada 1990-an oleh DEA dan pemerintah Kolombia berhasil menangkap dan menghukum pemimpin utama kartel Cali. Penangkapan ini melemahkan kartel, tetapi perdagangan narkoba di Kolombia terus berkembang dengan munculnya kelompok-kelompok baru. Operasi ini menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dalam memerangi perdagangan narkoba.
Kasus Arellano Félix (Kartel Tijuana)
Kartel Tijuana, yang dipimpin oleh keluarga Arellano Félix, dikenal karena kekerasan dan kebrutalan mereka dalam menguasai perdagangan narkoba di wilayah Baja California, Meksiko. Kartel ini terlibat dalam pertempuran berdarah dengan kartel Sinaloa dan pasukan keamanan Meksiko.
Penangkapan dan kematian beberapa pemimpin Arellano Félix melemahkan kartel, tetapi tidak menghentikan operasinya sepenuhnya. Kartel Tijuana tetap menjadi salah satu kelompok kriminal paling berbahaya di Meksiko, menunjukkan tantangan besar yang dihadapi pemerintah dalam memerangi kejahatan terorganisir.
Kasus Frank Lucas
Frank Lucas adalah seorang raja heroin yang terkenal di Harlem, New York, pada 1960-an dan 1970-an. Dia dikenal karena menggunakan jalur penyelundupan militer untuk mengimpor heroin langsung dari Asia Tenggara, yang memungkinkan dia untuk menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga lebih rendah.
Lucas ditangkap pada tahun 1975 dan kemudian bekerja sama dengan pihak berwenang, memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan banyak pejabat korup dan dealer narkoba lainnya. Kisah hidupnya diabadikan dalam film “American Gangster,” menunjukkan bagaimana seseorang bisa memanfaatkan celah dalam sistem untuk mengendalikan perdagangan narkoba.
Operasi Trident (Kartel Juárez)
Kartel Juárez, dipimpin oleh Amado Carrillo Fuentes, dikenal sebagai “El Señor de los Cielos” karena armada pesawat yang digunakan untuk mengangkut kokain. Kartel ini menguasai jalur penyelundupan utama dari Meksiko ke Amerika Serikat pada 1990-an.
Setelah kematian Carrillo Fuentes pada tahun 1997, kartel Juárez mengalami perpecahan dan persaingan internal, tetapi tetap menjadi kekuatan besar dalam perdagangan narkoba. Operasi Trident oleh DEA dan pemerintah Meksiko membantu melemahkan kartel ini, tetapi tantangan tetap ada dalam mengatasi jaringan kriminal yang terus berkembang.
Kasus Manuel Noriega
Manuel Noriega, mantan diktator Panama, terlibat dalam perdagangan narkoba dengan kartel Medellín dan menggunakan posisinya untuk memfasilitasi penyelundupan narkoba ke Amerika Serikat. Pada tahun 1989, Amerika Serikat melancarkan Operasi Just Cause untuk menangkap Noriega dan menggulingkan rezimnya.
Noriega diadili dan dihukum di Amerika Serikat atas tuduhan penyelundupan narkoba, pencucian uang, dan kejahatan terorganisir. Kasus ini menunjukkan bagaimana perdagangan narkoba bisa sampai ke tingkat tertinggi pemerintahan, mempengaruhi stabilitas dan keamanan negara.

Kasus Khun Sa
Khun Sa, juga dikenal sebagai “Pangeran Opium,” adalah seorang panglima perang yang menguasai perdagangan opium di Segitiga Emas (Thailand, Myanmar, dan Laos) pada 1970-an hingga 1990-an. Dia memimpin Tentara Persatuan Negara Shan dan menggunakan kekuatannya untuk mengendalikan perdagangan opium dan heroin.
Setelah bertahun-tahun menghadapi tekanan dari pemerintah dan pasukan anti-narkoba, Khun Sa menyerah kepada pemerintah Myanmar pada tahun 1996. Kasusnya menyoroti tantangan dalam mengatasi perdagangan narkoba di daerah yang sulit dijangkau dan dipenuhi konflik.
Kasus Dark Web (Silk Road)
Silk Road adalah pasar gelap online yang didirikan oleh Ross Ulbricht pada tahun 2011. Situs ini menggunakan Bitcoin untuk transaksi anonim, memungkinkan pengguna membeli dan menjual narkoba serta barang ilegal lainnya. Silk Road menjadi salah satu pasar narkoba terbesar di dunia sebelum ditutup oleh FBI pada tahun 2013.
Ulbricht, yang dikenal sebagai “Dread Pirate Roberts,” ditangkap dan dihukum penjara seumur hidup pada tahun 2015. Kasus Silk Road menunjukkan bagaimana teknologi dan internet bisa digunakan untuk memfasilitasi perdagangan narkoba secara global, serta tantangan yang dihadapi penegak hukum dalam era digital.
Kasus Keluarga Ochoa (Kartel Medellín)
Keluarga Ochoa, termasuk Jorge Luis, Juan David, dan Fabio Ochoa, adalah anggota penting dari kartel Medellín bersama Pablo Escobar. Mereka berperan dalam penyelundupan kokain dari Kolombia ke Amerika Serikat dan negara-negara lainnya pada 1980-an dan 1990-an.
Setelah penangkapan dan penyerahan diri beberapa anggota keluarga Ochoa, kartel Medellín mulai mengalami kemunduran. Kasus keluarga Ochoa menunjukkan bagaimana jaringan keluarga bisa memainkan peran kunci dalam operasi kriminal besar-besaran dan bagaimana penegakan hukum internasional bekerja sama untuk memerangi perdagangan narkoba.